Assalamu'alaikum wr wb
A. Pendahuluan
Hai sobat semuanya, apa kabar kalian ? semoga baik baik saja ya, disini kita akan sama sama belajar tentang NAT pada perangkat Cisco.
B. Latar Belakang
Pada kesempatan yang lalu kita sudah memahami konsep dari sebuah NAT dan juga kita sudah mempraktikannya di perangkat MikroTik, nah untuk sekarang kita akan beralih ke konfigurasi NAT di Cisco.
C. Pembahasan
Seperti yang sudah saya sampaikan dulu, konsep dari sebuah NAT di semua perangkat itu sama, dan saya tidak akan mengulang nya lagi karena pada intiny NAT ini adalah proses pemetaan IP dimana IP privat di translate agar bisa di fahami oleh IP publik yang di peruntukkan untuk jaringan internet, karena internet itu menggunakan ip publik sedangkan tidak semua orang memiliki nya,
Di Cisco sendiri ada 3 jenis NAT, yaitu :
1. Static NAT, Penggunaan 1 IP Public untuk 1 IP Private (One to One
Mapping)
2. Dynamic NAT Overloading : Penggunaan 1 IP Public untuk beberapa IP
Private.
3. Dynamic NAT, Penggunaan IP Public untuk IP Private yang memiliki jumlah
yang sama. Jadi untuk menggunakannya membutuhkan jumlah IP Public dan
IP Private yang sama , misal kita ada 5 client maka kita harus memiliki 5 IP
Public, maka dari itu Dynamic NAT ini jarang digunakan.
Nah untuk kali ini kita akan mengkonfigurasikan Static NAT terlebih dahulu, perhatikan topologi berikut ini,
Static NAT ini digunakan untuk menterjemahkan 1 IP Private ke 1 IP Public, Implementasi nya misalnya di sebuah kantor memiliki Server yang ingin diakses melalui internet, sedangkan Server tersebut menggunakan IP Private.
1). Langkah pertama kita konfigurasikan IP Address untuk semua perangkat seperti yang ada di topologi di atas
Router 1
Router 2
2). Selanjutnya setting NAT di Router 2 seperti berikut,
Keterangan :
• 20.20.20.2 = IP Private yang ingin ditranslate menjadi IP Public
• 199.199.199.2 = IP Public
• IP NAT Outside = kita pilih interface yang menjadi IP Public
• IP NAT Inside = kita pilih interface yang menjadi IP Private
3). Selanjutnya silahkan test ping dari Server ke Router 1, maka hasilnya akan berhasil
akan tetapi R1 tidak dapat test ping ke Server, karena IP Private tidak akan bisa
diping kecuali kita routing terlebih dahulu
D. Kesimpulan
NAT (Network Address Translation) berfungsi untuk menerjemahkan ip privat ke ip publik sehingga jaringan lokal yang menggunakan ip privat bisa berselancar di internet dengan menggunakan ip publik yang di pakai ole lebih dari satu client
E. Penutup
Oke sobat semuanya, semoga apa yang saya sampaikan ini bermanfa'at untuk semuanya, sekian dari saya Wassalamu'alaikum wr wb
A. Pendahuluan
Hai sobat semuanya, apa kabar kalian ? semoga baik baik saja ya, disini kita akan sama sama belajar tentang NAT pada perangkat Cisco.
B. Latar Belakang
Pada kesempatan yang lalu kita sudah memahami konsep dari sebuah NAT dan juga kita sudah mempraktikannya di perangkat MikroTik, nah untuk sekarang kita akan beralih ke konfigurasi NAT di Cisco.
C. Pembahasan
Seperti yang sudah saya sampaikan dulu, konsep dari sebuah NAT di semua perangkat itu sama, dan saya tidak akan mengulang nya lagi karena pada intiny NAT ini adalah proses pemetaan IP dimana IP privat di translate agar bisa di fahami oleh IP publik yang di peruntukkan untuk jaringan internet, karena internet itu menggunakan ip publik sedangkan tidak semua orang memiliki nya,
Di Cisco sendiri ada 3 jenis NAT, yaitu :
1. Static NAT, Penggunaan 1 IP Public untuk 1 IP Private (One to One
Mapping)
2. Dynamic NAT Overloading : Penggunaan 1 IP Public untuk beberapa IP
Private.
3. Dynamic NAT, Penggunaan IP Public untuk IP Private yang memiliki jumlah
yang sama. Jadi untuk menggunakannya membutuhkan jumlah IP Public dan
IP Private yang sama , misal kita ada 5 client maka kita harus memiliki 5 IP
Public, maka dari itu Dynamic NAT ini jarang digunakan.
Nah untuk kali ini kita akan mengkonfigurasikan Static NAT terlebih dahulu, perhatikan topologi berikut ini,
Static NAT ini digunakan untuk menterjemahkan 1 IP Private ke 1 IP Public, Implementasi nya misalnya di sebuah kantor memiliki Server yang ingin diakses melalui internet, sedangkan Server tersebut menggunakan IP Private.
1). Langkah pertama kita konfigurasikan IP Address untuk semua perangkat seperti yang ada di topologi di atas
Router 1
Router 2
2). Selanjutnya setting NAT di Router 2 seperti berikut,
Keterangan :
• 20.20.20.2 = IP Private yang ingin ditranslate menjadi IP Public
• 199.199.199.2 = IP Public
• IP NAT Outside = kita pilih interface yang menjadi IP Public
• IP NAT Inside = kita pilih interface yang menjadi IP Private
3). Selanjutnya silahkan test ping dari Server ke Router 1, maka hasilnya akan berhasil
akan tetapi R1 tidak dapat test ping ke Server, karena IP Private tidak akan bisa
diping kecuali kita routing terlebih dahulu
D. Kesimpulan
NAT (Network Address Translation) berfungsi untuk menerjemahkan ip privat ke ip publik sehingga jaringan lokal yang menggunakan ip privat bisa berselancar di internet dengan menggunakan ip publik yang di pakai ole lebih dari satu client
E. Penutup
Oke sobat semuanya, semoga apa yang saya sampaikan ini bermanfa'at untuk semuanya, sekian dari saya Wassalamu'alaikum wr wb
Share This :
comment 0 komentar
more_vert